Sayang Anak

Waktu aku beli ke pasar untuk beli timun, aku mendengar reklame pedagang mainan yang sebetulnya biasa saja, tapi kali ini adalah versi enchanched dari yang biasa kita dengar.

Reklamenya begini:
(waktu itu bapak penjual menawarkan kembang api)
Sayang anak... sayang anak..
sayang anak... sayang adik...
ra nduwe anak... gawe dhisik.


LOL! Entah kenapa orang Jawa selalu punya selera humor, walaupun itu menyangkut seks yang beberapa orang nilai candaan seperti ini gross. Setidaknya orang-orang di sekitar pedangang tersebut tertawa (atau sekadar tersenyum), begitu juga saya.

0 rants:

Posting Komentar