Kecap dan Botol

Kadang kita benar-benar kurang peduli terhadap hal yang sehari-hari terjadi di sekitar kita, dengan dalih kita masih sibuk dengan kepentingan kita masing-masing. Padahal hidup mungkin bisa lebih "baik" jika kita lebih "sibuk", juga dengan kepentingan orang lain.

Tadi malam (7/8) saat saya keluar bersama keluarga, di tengah perkampungan tampak seorang penjual bakso, bukan pemandangan yang spesial dilihat memang, tapi seketika botol kecap jatuh dari gerobaknya, padahal tidak ada polisi tidur atau hal lain tampak, yang menggoncang gerobaknya sehingga botol kecap tersebut jatuh.

Walaupun botol dan kecap di dalamnya tidak bakal berharga lebih dari 20 ribu rupiah (sebelum menjadi 20 rupiah setelah rencana denominasi terealisasi ./hehe ), aku yakin semua orang akan berpikir "kasihan" (jika tidak berarti Anda kurang sensitif). Lalu apa yang seharusnya aku lakukan?

Lalu pelajaran apa yang kita dapat?
Pakai kemasan yang tidak pecah saat terjatuh, bukan botol kaca yang sama dengan botol minuman keras racikan lokal (beberapa kecap dan saus difermentasi di pabrik yang sama dengan minuman keras merk lokal)

// ditemani Brutal Truth, album "Evolution through Revolution" saat menulis empat paragraf kacau di atas.

0 rants:

Posting Komentar