email kaleng yahoo

Saya pernah dapat email kaleng dari mail.comms.yahoo.net (159.127.162.30). Isinya mengenai alamat email saya yang segera habis masa berlaku karena lama tidak digunakan, yang beralamat: alamat saya di GMAIL. Email tersebut menggunakan logo yahoo!

Setelah ditelusuri dari bgp.he.net, ternyata alamat tersebut berbeda domain dengan yahoo.com (NS-nya di bawah Oath Holdings Inc.). comms.yahoo.net bersarang dari AS19137 (Epsilon Interactive LLC). Anehnya, yahoo.net masih dimiliki oleh Oath Holdings Inc., tapi tidak dengan subdomain comms. Whalla, ini disebabkan manajemen DNS yang tidak rapi atau ada celah keamanan?

Kita harus hati-hati dengan email kaleng seperti ini. Di dalam emailnya ada URL nakal yang diselipkan, jangan dipencet!

One liner shell of the day : #40 (bilangan acak di shell)

echo $(( 1+ $RANDOM % 13 ))

bilangan acak antara 1 dan 13 (inklusif)

mohon ampun

Tuhan, saya ndak pinter...

 tapi mohon kalau pas saya pinter, ada manfaatnya.

motivasi anti-profesional

Entah mengapa saya paling gething kalau seseorang mengerjakan sesuai karena profesionalisme. Buat saya profesionalisme itu dijabarkan dengan:

  • terlatih atau terdidik untuk pekerjaan (task) tertentu,
  • dapat duit dari pekerjaan tersebut,
  • ada asosiasi, label, atau perusahaan penaung perkerjaannya.

Ada yang bilang bahwa menjadi profesional membuat kita kurang dinamis, berwarna,kreatif, lah. Definisi di kamus juga berkesan tidak jujur, pretensius, gelap.

Yang luhur buat saya dari profesionalisme itu code of conduct-nya: bulir-builir normatif yang dijunjung luhur di atas pengaruh praktis dan pragmatisme. Ini yang menggambarkan passion. Untuk menjamin bahwa kita bisa mengerjakan hal tersebut, kita belajar, lah.

Berhentilah menjadi profesional! Kalau kita tahu yang [hendak] kita lakukan itu baik, lakukan! Kalau kita tidak terampil melakukan hal tersebut, belajar! Kalau pekerjaan kita dimotivasi kompensasi, apalagi yang material, itu dangkal!

Doa Nasionalis

 Mumpung lagi peringatan Hari Proklamasi Indonesia, tulis-tulis, la.

Di musim Agustusan ini, saya jadi lebih sering dengar doa ini:
رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
(Kahf: 10)
Tuhan kami, datangkan pada kami (sebagian) rahmat dari sisiMu dan siapkan kami dari urusan/masalah kami sebuah jalan/solusi yang lurus.

Di Indonesia, doa ini turut dipopulerkan oleh Gus Dur keempat; kata Beliau washilahnya dari Sunan Ampel. Kalau ada ceramah di momen kenegaraan, Beliau biasanya menutup ceramahnya dengan dota ini. Pak Tri biasanya juga gitu, sih. Hehehe.

Ayat ini turun atas ketidakpuasan sekelompok orang atas pemerintahan di tempat mereka tinggal. Mereka memutuskan untuk mengungsi ke dalam gua: berdoa, ngetem, tidur(?), sampai pemerintahan tersebut berganti. Doa ini dihaturkan sebelum mereka mengungsi, berharap rahmat (cinta Tuhan buat kita dalam kondisi yang susah dan tidak mengenakkan) dan minta dipersiapkan untuk konklusi krisis tersebut dengan jalan yang tidak memancing lebih banyak kerumitan. Saya tentunya bukan ahli tafsir, tapi kira-kira begitu, lah. Pean juga bisa puter-puter sendiri maknanya dari terjemah bebas tersebut.

Mengungsi, menjauh, lari dari masalah; nampak pengecut, pasif, tidak menyelesaikan masalah, tidak pro-aktif, tidak solutif. Tapi cuma beginilah yang rakyat di kondisi yang tertekan bisa lakukan: berdoa, belaku baik secara mandiri, bertahan hidup sekenanya sendiri. Dewasa ini kita juga banyak ndak terima sama pemerintah Indonesia: yang banyak hutang negara, banyak korupsi, birokrasi banyak pungli, banyak pencitraan. Bentuk nasionalisme kita sebagai rakyat--selemah-lemahnya--berdoa begini, berusaha sekenanya. Kita bisa au-ah-gelap sama pemerintah, tapi sama Tuhan--sebagai umat beragama--tetap doa, lah.

Sekaligus tentang nasionalisme. ada hadits yang berkaitan:
حب الوطن من الايمان
Cinta negara adalah bagian dari Iman.

Negara di sini apa yang dimaksud? Kira-kira ada beberapa kata berbeda yang digunakan untuk negara di Bahasa Arab
وطن     : bangsa, entitas sosial-manusia dari negara
بلد        : tanah air, entitas fisik dari negara
دولة    : entitas politis dari negara
ولايات     : unit kesatuan negara, federasi

Yang kita cintai dan dekap erat ini bangsanya: orang-orang dan budayanya. Tanah tempat kita hidup bisa ganti (seperti kalau jadi emigran macam saya): pengkolan depan Sudimoro sudah ganti ruko, nasi pecel Pasar Blimbing kadang ndak jualan, pohon sawo depan rumah Mbah putri ditebang karena banyak ulat. Entitas politik yang berlaku langsung sama kita juga berganti, unit administrasinya juga begitu: pilihan presiden, pilkada, penempatan kerja, percaturan politik global yang molak-malik.

Tulisan ini tentunya jauh dari genap, tapi ya begini sudah lah, ya.

 


والله الموفّق إلى أقوم الطّريق

hape kok jadi kurang bebas, nyak

Saya rindu masa-masa di mana saya ndak peduli hape mau jalan model gimana; asal bisa telpon, sms, import backup kontak dari file yang disimpan di komputer kotak; hape bisa digimanain aja. Kita bebas pasang/hapus aplikasi, flash image ROM sistem operasi hape, hape macet seminggu...

Kalau sekarang kita tergantung banget sama hape. Aplikasi bank harus dari hape, registrasi otentifikasinya masyaAllah banyak factor (yang memang seharusnya begitu, sih). Akun jejaring sosial yang riweuh ngecek grup, histori percakapan, dan lainnya. Suite aplikasi yang hendak dipasang dari Play Store (saya pakai android, sih)... banyak, lah.

Sedih juga belakangan ini saya ndak bisa pasang ROM baru di hape saat pagi hari, tetep bisa berkomunikasi sama kolega saat siangnya. Besoknya bisa jadi pakai ROM yang lain...

migrasi blog dari wordpress ke blogger/blogspot

Blog saya yang berbahasa Indonesia, awalnya, ada di hosting wodpress multi-user kampus Universitas Brawijaya (things are often not quite right). Dikarenakan beberapas sebab:
  • saya tidak secara aktif terafiliasi ke Universitas Brawijaya,
  • penulisan komentar tidak diperkenankan karena sebelumnya banyak spam di WPMU ini,
  • saya dapat hosting yang bisa ditebengin saat menjadi pengurus PPI Hirohima, yang sebelumnya di hiroshima.ppijepang.org
saya memutuskan untuk migrasi blog wordpress tersebut ke jendralhxr.hiroshima.ppijepang.org.

Di kemudian hari, hosting PPI Hiroshima tersebut habis masa kontrak dan di-merger ke hosting PPI Dunia. Walhasil blog ini harus disemayamkan sementara karena:
  • saya yang bukan pengurus aktif tidak punya hak atas hosting [yang juga sudah] tutup, 
  • jendralhxr.wordpress.com nampak jadi pilihan utama, tapi blog ini saya daftarkan saat saya masih SMP, lupa email dan password-nya, dan nampaknya penyelia jasa emailnya juga tutup
  • saya sempat dikatain sama Dek Nyonya kalau orang yang nulis itu galau. Eh, galau boleh lah; ini pan galaunya akuntabel, jujur, dan semi-produktif, sih.

Setelah beberapa saat gundah tidak bisa nulis blog berbahasa Indonesia, saya putuskan blog tersebut saya migrasi ke sini. XML backup dari wordpress yang sebelumnya telah sempat disimpan bisa di-convert melalui https://wordpress-to-blogger-converter.appspot.com/, kemdu di-import di blogger.

Tema saya tembak sama persis dari dari blog berbahasa Inggris saya, warna latar saja yang saya ubah supaya kelihatan "ada bedanya" saja. Beberapa fitur seperti tag, label, komentar, dan lainnya jadi berantakan; tapi sudahlah. Ini semua cuma arsip.

Saya masih punya beberapa "hutang" menulis kepada beberapa rekan, yang rasanya saya jadi pengkhianat kalau saya ndak jadi menulis, entah nantinya tulisan tersebut bisa dibaca atau endak.