Kartini

Selamat Hari Kartini, semoga perempuan sekarang tidak sekedar 'Kartini-kartinian'.

Clementine 0.7.1

Setelah berjuang berpeluh melengkapi dependensi buat barang satu ini, terutama: liblastfm, boost (ngambil dari Slackware64 13.1), gstreamer, gst-ffmpeg dan gst-plugin-[good-ugly-bad], akhirnya aku punya music player yang dewa di Salix.


Nice, no? Bikin kangen sama Amarok 1.4 yang dulu (waktu komputer 8 di Lab Informatika dan Komputer Teknik Elektro masih dualboot sama Slackware 13.1)

One liner shell of the day : #7

Kalau kita main di BSD, menjalankan aplikasi secara background dan tidak tersambung dengan terminal session itu (relatif lebih) mudah: tinggal tambahkan & (baca: ampersand, bukan "dan"). Aplikasi segera dijalankan dengan menghiraukan SIGHUP.

Pendekatan daemonizing yang biasa dilakukan di Linux dijalankan melalui start-stop-daemon (biasanya di keluarga Debian) sering kali bikin repot, dan ada solusi yang lebih mudah:

nohup apa-yang-dijalankan-di-sini > sini-lognya &

Malas ah jelasinnya, maaf, ya :(

One liner shell of the day : #8

Gara-gara mau narsis gara-gara namatin Pokemon Black, aku pengen upload videonya waktu masuk Hall of Fame di Pokemon League. Mainnya sih di Windows pakai DeSmuMe, tapi kan sehari-hari pakai Linux (Zenwalk yang lagi-lagi belum sempat naik pangkat).

Hasil jepretan video dari DeSmuME sih jahat banget, ~700 MB untuk 40 detik! Aku tentunya butuh kompres tuh video buat diupload ke t.ub.

Setelah baca di: mencoder di linuxforums, manual mencoder di mplayerhq
jawabannya sederhana aja:

mencoder videobesar.avi -oav lavc -oac lavc -o videokecil.avi

Done! Sayangnya lavc kadang jelas kadang engga kebaca di VLC, kalau di mplayer sih oke-oke aja.
(ntar videonya aku update linknya di sini kalau udah muncul dari t.ub)

_____
(mana "one liner shell of the day" yang nomor 7? hehe, belum sempat aku publish--masih draft)

Pipa Ledeng Nyetrum

Ga tahu post yang ini sebetulnya apa, entah mau pamer multimeter baru (kekeke) atau memberitakan sistem ledeng dan distribusi listrik di rumahku dah kacau. Ga tahu siapa yang harus disalahkan untuk masalah ini.


Tuh, bacaannya 122 V, itu diset untuk batas bacaan 600 VAC (maklum kamera hapeku jelek jadi ga kelihatan indeksnya). Referensinya (COM, ground, null, ato apalah disebutnya) aku ambilkan dari tanah di sekitarnya langsung.

Whaaa!
Kalau pipa ledeng bisa nyetrum (itu sampai di sekitar pipanya kerasa hangat, lho!), siapa tempat aku harus melapor dulu:
- PLN: lapor ada kebocoran tegangan (lumayan tinggi) nyamber pipa ledeng,
- PDAM: istalasi pipanya nyerempet listrik bertegangan (lumayan tinggi),
yang mana, ya?