UB [bakal] kemasukan angkutan umum?

Aku menemukan spanduk ini di pintu masuk UB dari selatan.



Umm, angkutan umum masuk kampus ga sepenuhnya bakal bikin runyam, asal dengan beberapa syarat:

  • cacah kendaraan pribadi (terutama mobil) yang parkir di bahu jalan bisa dikurangi secara signifikan,

  • proses perbaikan jalan (pemasangan blok paving) segera selesai,

  • angkutan umum diberi titik-titik ngetem yang telah ditentukan (tidak boleh berhenti di sembarang bahu jalan),

  • tarif angkutan umum bisa dibikin lebih murah, eg: Pemerintah Daerah kasih gaji supir dan jurangan angkutannya.


Kalau mau iseng-sederhana menyikapi wacana ini: 1 mobil yang cuma ditumpangi seorabg parkir di bahu jalan makan tempat 6 m^2, angkot yang ditumpangi 8 orang (biar masih nyaman) tidak makan tempat sama sekali karena terus jalan (kalau ngetem pun cuma sebentar, to?) yang kalau kedelapan orang yang naik angkutan umum naik mobil semua bakal habis 48 m^2 (kalau dibandingkan sama motor habis 16 m^2 kalau 1 motor habis tempat parkir 2 m^2).

Yah, semoga transportasi dan parkir di UB segera jadi lebih baik daripada sekarang ini.