Sampai saat ini, ada pengaturan terjadwal: one-way dari pukul 6.00 sampai 18.00, two-way dari pukul 18.00 sampai 6.00. Hal ini tidak mengurangi ketidaksetujuan warga mengenai skema one-way, kalaupun berkurang itu cuma gegara mereka sudah lelah.
Ada pendekatan yang perlu dicoba yang sampai sekarang belum dilakukan Walikota Malang:
- undang semua ketua RT, RW, Camat, Lurah, dan tokoh masyarakat setempat ke GOR Polinema. Mereka bakal merasa dihargai kalau diundang langsung oleh Walikota,
- buat diskusi terbuka dengan mengedepankan kenapa one-way diterapkan, termasuk berbagai pertimbangan teknis dan ekonomisnya (termasuk juga pengurangan beban terhadap Jembatan Borobudur sisi Timur yang segera ambruk),
- benahi infrastuktur, eg: penertiban lalu lintas agar lampu lalu lintas dari arah utara di Jembatan Borobudur sisi timur benar-benar dianggap,
- jalan masuk ke Universitas Brawijaya dari gerbang selatan (Soekarno-Hatta) segera dibuka dan semua lampu lalu lintas di perempatan suram ini difungsikan sepenuhnya dengan pewaktuan yang adaptif.
0 rants:
Posting Komentar